Entah sadar atau tidak, buku Aku Berani Tidur Sendiri ini sudah terlanjur diedarkan di pasaran. Bahkan sebuah toko buku terbesar di Indonesia ikut menjualnya.
sumber kompas.m |
Kehadiran Buku Aku Berani Tidur Sendiri dengan muatan yang sedikit menyerempet ke arah pornografi ini mendapat kecaman dari para pengguna sosial media. Di akun Instagram Penerbit Tiga Sekawan, terjadi perdebatan hebat antara penerbit dan netizen.
Baca: Budaya Seks dan Zona Mabuk Internet
Menurut penerbit, buku ini berfungsi sebagai media untuk menyampaikan kepada anak bahwa perbuatan memainkan kemaluannya tidak sepantasnya dilakukan dan memiliki risiko kesehatan. Tentu target buku ini lebih diutamakan kepada para orang tua yang merasa anaknya juga melakukan hal tersebut.
Meski begitu, netizen tetap ngotot karena pada bagian isi buku yang bermuatan konten porno tidak ada Note atau catatan BO alias Bimbingan Orangtua sehingga dianggap berbahaya.
Baca: Memberangus Prostitusi Online
Katanya lagi, sebelum buku Aku Berani Tidur Sendiri diterbitkan, pengarang dan editor cukup lama berdiskusi seputar konten-kontennya. Namun apakah hasil diskusi yang lama itu tidak membuat anda sadar bahwa kalimat di buku terlalu vulgar?
sumber kumparan.com |
Coba maknai sebagian konten ini,
Aku menggerakan tubuhku naik turun,
Eh, ternyata asik juga rasanya, jantungku berdebar
Aku menemukan permainan yang menarik
Aku memasukkan tanganku ke dalam celana.
Aku mengulang. Lagi dan lagi..
Apakah kata-kata di atas tidak vulgar dan membahayakan anak-anaknyang membacanya?
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.