Berita Politik

Pemilihan presiden 2014: Saling Klaim Menang, Pihak Etik Persepi Akan Turun Tangan

Pemilihan Presiden 2014 – Rakyat
Indonesia telah selesai menyeblos pada 9 Juli 2014, kedua kubu percaya dan
optimis lolos menjadi Presiden mendatang. Namun ada yang aneh pada hasil quick
count, karena sampai saat masih menjadi simpang siur siapa yang unggul dalam
hasil hitung cepat. Satu jam setelah tempat pemungutan suara ditutup, pihak Prabowo-Hatta
Rajasa (nomor urut satu) dan Joko Widodo-Jusuf Kalla (nomor urut dua) sama-sama
merayakan dan mengklaim menang.

Kubu Jokowi-Kalla yang lebih dulu mengklaim
kemenangan mereka yang saat itu sedang berada di rumah ketua umum PDIP, Megawati
Soekarno Putri. Berikut pidato rasa syukur yang diungkapkan oleh Joko Widodo.

“Pada kesempatan ini, kita patut bersyukur bahwa
berdasarkan hasil quick count sampai saat ini, menunjukkan bahwa Jokowi-JK pada
titik perhitungan adalah menang.” Ucap Jokowi.

Namun yang menarik, tidak lama setelah pidato
tersebut, giliran pasangan Prabowo-Hatta yang mengklaim. Bertempat di kediaman
keluarga besar Prabowo, Jalan Kartanegara nomo 4, Jakarta Selatan. Prabowo
mengucapkan rasa syukurnya.

“Kita bersyukur dari semua keterangan yang masuk
menunjukan bahwa kami pasangan nomor urut satu, mendapatkan dukungan dan mandat
dari rakyat Indonesia.” Ucap Prabowo.

Kejadian yang spontan ini mengundang tanda tanya masyarakat.
Apa yang terjadi?? Apa akan ada dua Presiden?? Apa ada kecurangan??… Secara langsung
hal ini memicu kebingungan dan harapan masyarakat untuk Presiden Terpilih.
PERSEPI (Dewan
Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia)
akan memberikan sanksi
tegas kepada anggota-anggota mereka menyusul perbedaan hasil hitung cepat atau
quick count pada pemilihan Presiden. Hamdi
Muluk
selaku Anggota Dewan Etik Persepi mengatakan dari 9 anggota lembaga
survei, hanya dua anggotanya saja yang berbeda hasil dalam hitung cepat, yakni
Puskaptis dan JSI (Jaringan Suara Indonesia).
Dalam hasil hitung cepatnya, baik Puskaptis maupun
JSI
menyebutkan bahwa pasangan Prabowo-Hatta unggul 1% sampai 5% atas pasangan
nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dan entah disengaja atau tidak, kedua
lembaga survei tersebut bekerja sama dengan stasiun TV One yang notabene adalah
musuh pasangan Jokowi-JK. Hamdi juga menambahkan bahwa hasil hitung cepat bisa
saja berbeda antar tiap lembaga, namun dengan arah yang sama. Hamdi Muluk
berjanji akan mengusut dan memanggil lembaga survei JSI dan Puskaptis setelah
sidang dewan etik hari ini.

“Kalau kita melihat polarisasinya, TV One itu aneh
sendiri memenangkan Prabowo. Kita bisa lihat yang terafiliasi dengan Prabowo
memenangkan Prabowo, sementara yang memenangkan Jokowi itu independen. Dan Hasil
hitung cepat bisa berbeda namun masih dalam batas yang wajar. Misalnya dengan
sampling 2.000 TPS dan margin error katakanlah 2.8%. Kalau perbedaan tersebut,
kita bisa toleransi namun dengan arah yang sama.” Jelas Hamdi Muluk

“Kita hanya bisa memanggil dua lembaga, karena itu
anggota Persepi. Kami akan melakukang sidang dewan etik hari ini dan setelah
itu kami akan memanggil kedua lembaga survei yang merupkana anggota Persepi
untuk kami selidiki.” Tambah Hamdi.

Berbeda dengan JSI dan Puskaptis, ketujuh lembaga
survei lainnya menunjukan pasangan Jokowi-Kalla menang dengan selisih 4% sampai
5%. Tujuh lembaga tersebut adalah: CSIS, Radio Republik Indonesia, SMRC (Saiful
Mujani Research Center), Litbang Kompas, Populi Center, Lingkaran Survei
Indonesia, dan IPI (Indikator Politik Indonesia).
Menanggapi perbedaan dalam hasil hitung cepat, ketua Pusat Studi Demokrasi, Muhammad Asfar
mengatakan saat ini lebih baik kedua calon Presiden dan Wakil Presiden
sebaiknya menahan diri dan menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan jangan
terburu-buru mengklaim kemenangan.

“Kedua pasangan harus mendinginkan suasana, tidak
boleh saling klaim. Jika elit bisa menahan diri untuk tidak melakukan gerakan
euforia kemenangan sampai kebawah, kekhawatiran di akar rumput tidak akan
timbul dan konflik tidak terpicu.” Ucap Asfar.

Rencananya, Komisi Pemilihan Umum akan mulai
melakukan perhitungan suara nasional pada tanggal 20-22 Juli mendatang dan akan
mengumumkan pemenang pemilihan Presiden pada 22 Juli dan akan dilantik pada
bulan Oktober 2014.

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.

Most Popular

To Top