Bang Ancis Lifestyle – Dalam beberapa tahun belakangan ini istilah politik identitas semakin santer terdengar di Indonesia.
Politik identitas biasanya terlihat ketika menjelang Pemilihan Umum (Pemilu), Pilkada, atau even sejenisnya.
Ini adalah strategi untuk menjatuhkan lawan politik yang berseberangan dalam identitas baik itu ras, etnis, agama, jenis kelamin, maupun orientasi seksual.
Foto: pixabay.com (edited) |
Pengertian Politik Identitas
Politik identitas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan cara seseorang atau kelompok memperjuangkan hak-hak dan kepentingan mereka.
Perjuangan kelompok ini selalu berkaitan dengan identitas mereka, seperti ras, etnis, agama, jenis kelamin, orientasi seksual, dan lain-lain.
Politik identitas sering digunakan dalam konteks kelompok yang mengalami diskriminasi atau diabaikan oleh masyarakat mayoritas.
Mereka lantas berjuang dan berusaha untuk mencapai kesetaraan dan pengakuan dari masyarakat tersebut.
Politik identitas juga dapat merujuk pada cara seseorang atau kelompok menyampaikan identitas mereka kepada orang lain, dan bagaimana identitas tersebut mempengaruhi pengalaman mereka dalam masyarakat.
Dalam hal ini, politik identitas bisa terkait dengan isu-isu seperti representasi, representatifitas, dan visibilitas dari kelompok-kelompok yang diabaikan.
Politik identitas seringkali dianggap sebagai bagian dari gerakan sosial yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan bagi kelompok-kelompok yang diabaikan atau diskriminasi.
Namun, politik identitas juga dapat menjadi sumber konflik, terutama jika terjadi perbedaan pendapat mengenai cara terbaik untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan kelompok tersebut.
Singkatnya, politik identitas bisa dimaknai sebagai salah satu cara berpolitik yang mengutamakan kepentingan kelompok yang mana didasari oleh kesamaan identitas, seperti agama, gender, budaya, dan lain-lain.
Efek yang ditimbulkan dari penerapan politik identitas sangat beragam. Salah satunya adalah munculnya beberapa kubu yang saling berlomba. Untuk lebih jelasnya, simak uraian berikut.
Akibat dari Penerapan Politik Identitas
Peningkatan kesadaran dan pemahaman
Penerapan politik identitas dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang hak-hak dan kepentingan kelompok yang diabaikan atau diskriminasi, seperti hak atas pendidikan yang layak, hak atas pekerjaan yang adil, dan lain-lain.
Peningkatan visibilitas dan representasi
Politik identitas dapat membantu meningkatkan visibilitas dan representasi kelompok yang diabaikan atau diskriminasi dalam masyarakat, seperti kelompok minoritas etnis atau LGBTQ+.
Penciptaan jaringan dan solidaritas antar kelompok
Politik identitas dapat membantu menciptakan jaringan dan solidaritas antar kelompok yang memiliki hak-hak dan kepentingan yang sama, sehingga mereka dapat bekerja sama untuk memperjuangkan hak-hak tersebut.
Konflik dan polarisasi
Namun, penerapan politik identitas juga dapat menyebabkan konflik dan polarisasi di antara kelompok yang memiliki pendapat yang berbeda.
Hal ini dapat menyebabkan ketegangan dan pertentangan di antara kelompok yang terlibat terutama dalam usaha meraih suara.
Perubahan struktural
Penerapan politik identitas yang efektif dapat menyebabkan perubahan struktural dalam masyarakat.
Perubahan tersebut seperti terjadinya peningkatan kesetaraan dan pengakuan bagi kelompok yang sebelumnya diabaikan atau diskriminasi.
Namun, perubahan struktural ini tidak selalu terjadi dengan mudah dan bisa memerlukan waktu yang cukup lama.***
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.