Personel The King’s of Revolutions saat konferensi pers menjelang peluncuran album perdana. |
INIBALI.COM – The King’s of Revolutions, band reggae asal Bali, meluncurkan 11 lagu yang dikemas dalam album perdana bertajuk sama dengan nama kelompok musik ini.
The King’s of Revolutions menampilkan seluruh lagu saat launching di Warung Pepe, Kuta, Bali pada Jumat 8 Desember 2023 malam.
Kesebelas lagu tersebut adalah The King’s of Revolutions, Pelangi 2024, Tekek Metimpal, Jeg Jalanin, Sing Percaya, Cinta Buta, Tepat Janji Itu Beli, Dumadak Kamu Bagia, Ulah-Elah, Milu-milu Tuwung, dan Akhiri.
Seluruh lagu The King’s of Revolutions tersebut telah dapat diakses dan didengarkan di seluruh platform musik digital.
Band ini dibentuk pada 15 Mei 2023 dengan sebelas personel yang merupakan peleburan dari dua band yakni Nathaswara dan Bali Reggae Boys.
Formasinya adalah Ajik Nathaswara (lead vocal), Gus Kobar (lead guitar), Kadek Pago (bass), Wayan Cetu (drum), Gus Alit (keyboard), Idham Noorsaid (brass), Judea (brass), Pande tresna (perkusi), Enk (rhytm guitar), Keyko dan Gek Mirah (backing vokal).
Meskipun baru dibentuk, para musisi The King’s of Revolutions memiliki jam terbang tinggi dalam bermusik.
Menurut Aji Nathaswara yang akrab disapa Ajik The King mengatakan para personel saling mengisi dan melengkapi.
“Kami sepakat melebur dalam satu band yang menjadi kompromi kami untuk bermusik dan berkarya,” kata Ajik The King yang juga berperan sebagai produser dan manajer band reggae ini.
Sampul album perdana The King’s of Revolutions. |
Ajik The King menjelaskan alasan membentuk band saat usia tak lagi muda yakni untuk berkarya dan meninggalkan warisan bagi anak cucu.
“Sebagai seorang musisi, rasanya tak akan dikenang di masa mendatang jika tidak memiliki karya, maka berkaryalah kami, tak ada kata terlambat,” tutur Ajik The King.
Ajik The King mengatakan lagu kebesaran band ini berada di urutan pertama album The King’s of Revolutions.
Dengan lirik berbahasa Inggris, lagu ini diawali raungan gitar ditingkahi bunyi brass section yang rancak.
The kings of revolution 3x. No war, no fight, no violence And trick in our life. Love peace shanti, love peace shanti, and harmony, Ameen 2x.
Menurut Ajik The King sebenarnya tak ada lagu andalan di album ini, karena semuanya dia anggap baik, silakan para penikmat untuk menilai.
“Bagi kami semua lagu dalam labum ini andalan dan terserah pendengar menilai, mana yang disukai,” ujar Ajik The King.
Ajik The King mengatakan seluruh personel band menjunjung nilai-nilai universal seperti dalam lirik lagu yakni tak menyukai perang, perkelahian, kekerasan maupun tipu muslihat dalam kehidupan.
“Kami semua menyukai cinta, perdamain, dan hidup yang harmoni,” ujarnya.
Kendati demikian, lanjutnya, lagu-lagu The King’s of Revolutions juga mengangkat kritik sosial dan lingkungan.
Lagu-lagu dalam album ini didominasi tembang berlirik bahasa Bali, disusul bahasa Indonesia, dengan ungkapan-ungkapan yang telah akrab di telinga masyarakat Pulau dewata.
Ajik The King mengatakan album kedua diproyeksikan untuk menjangkau pasar nasional akan diluncurkan saat ulang tahun pertama The King’s of Revolutions, 15 Mei 2024.
Seperti halnya album pertama, Ajik The King juga akan memproduksi compact disk (CD) album kedua meskipun pendengar saat ini lebih banyak melakukannya dengan mengakses platform musik digital.
“Bagi kami, selain karya, album secara fisik juga merupakan keniscayaan yang akan melengkapi artefak dari perjalanan bermusik kami,” tuturnya. ***
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.